Penyakit hernia merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang hanya terjadi pada kaum pria saja. Mengapa demikian? Sebab, penyakit yang dikenal juga dengan nama turun berok ini menyerang bagian dalam rongga perut yang berguna mendukung fungsi alat kelamin pria. Penyakit hernia ini sendiri memiliki beberapa jenis klasifikasi, terutama jika dilihat dari penyebab serta letaknya. Jika dilihat dari penyebabnya, penyakit hernia bisa diklasifikasikan menjadi dua. Yang pertama adalah hernis bawaan atau congenital, serta hernia dapatan atau akuisita. Sementara itu, jika dilihat dari letaknya, penyakit hernia bisa dibagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah hernia inguinal, umbilical, femoral, diagframa serta beberapa nama lagi yang masih banyak.
Jika diteliti mendalam, hernia merupakan bagian tubuh yang didalamnya terdapat beberapa bagian. Seperti cincin, kantong serta isi hernia tersebut. Isi hernia terdiri dari usus, ovarium serta jaringan penyangga usus yang disebut dengan omentum. Apabila terdapat unsur yang lemas pada lapisan otot dinding perut, akibatnya usus bisa berpindah keluar menuju tempat yang tidak semestinya. Biasanya, usus ini akan berpindah menuju diagframa yaitu bagian batas antara perut serta dada, atau bisa juga muncul di lipatan paha ataupun pusar.
Secara umum, hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, bisa juga menimbulkan nyeri yang sangat menyakitkan, terutama apabila isi hernia masuk terjepit di dalam cincin hernia. Nyeri ini diakibatkan adanya infeksi pada bagian yang terjepit, yang bisa menjalar serta meracuni seluruh tubuh. Pada kondisi ini, seorang yang mengalami penyakit hernia harus segera mendapatkan penanganan dokter, sebab bisa mengancam jiwa penderitanya.
Penyakit hernia ini bisa menyerangg segala macam lapisan usia, mulai dari anak-anak hingga mereka yang sudah lanjut usia. Pada anak-anak atau bayi, penyakit hernia ini biasanya terjadi karena kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup yang terjadi pada saat turunnya buah zakar. Sementara pada kaum dewasa dan orang tua, penyakit ini terjadi karena munculnya tekanan tinggi yang terjadi di rongga perut, serta adanya kelemahan pada otot dinding perut yang muncul karena masalah usia.
Tekanan yang terjadi di bagian perut ini biasanya muncul sebagai akibat adanya penyakit batuk kronis, munculnya sembelit atau susah buang air besar, serta munculnya pembesaran prostat. Penyakit hernia juga mengancam mereka yang sering melakukan aktivitas pengangkutan barang-barang berat, sebab rentan memunculkan tekanan pada bagian perut.
Selain itu, bagi kaum pria yang usianya semakin bertambah. maka resiko terkena penyakit hernia juga semakin besar. Hal ini terjadi karena kekuatan jaringan penyangga usus semakin lemah. Di sampng itu, adanya beberapa penyakit menjadikan tingkat penekanan di bagian perut juga semakin tinggi.
Hernia Pada Bayi
Ada kesalahan yang banyak dipahami oleh sebagian besar masyarakat, bahwa penyakit hernia hanya bisa menyerang orang dewasa saja. Pendapat ini sangat salah, mengingat penyakit hernia bisa pula menyerang pada bayi dan balita. Bahkan jumlah kasus penderita penyakit ini di kalangan balita dan bayi tidak kalah banyak dengan jumlah penderita dari kalangan dewasa.
Salah satu ciri seorang bayi terkena hernia adalah adanya benjolan di sekitar lipat paha dan bagian pusar. Jka hal ini muncul pada bayi atau balita Anda, jangan anggap enteng dan segeralah bawa ke dokter terdekat. Mengingat, penyakit hernia merupakan salah satu jenis penyakit berbahaya yang harus segera ditangani.
Meski demikian, penyakit hernia ini bukanlah sebuah penyakit turunan. Hanya saja, proses yang menyebabkan terjaninya penyakit ini pada bayi dan orang dewasa memiliki perbedaan. Pada orang dewasa, penyakit hernia muncul karena adanya kelemahan pada otot dinding perut. Sementara pada bayi, hernia yang muncul di bagian sekitar perut terjadi sebagai dampak penyakit bawaan atau yang disebut kongenital.
Jenis Hernia
Secara umum ada dua jenis hernia yang banyak dikenal didalam dunia medis. Kedua jenis tersebut adalah :
Hernia ini muncul di bagian dalam tubuh sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Yang termasuk dalam bagian hernia internal diantaranya adalah hernia diagframatika yang terjadi karena munculnya celah di bagian diagframa yang berawal dari terbentuknya diagframa yang kurang sempurna.
Selain itu, yang tergolong hernia internal adalah hernia hiatal esofagus. Hernia ini muncul melewati celah masyuknya esofagus yang berawal dari rongga dada.
Hernia ini biasanya terjadi di bagian luar tubuh khususnya di bagian lipat paha yang disebut dengan hernia inguinalis, serta hernia yang mucul di bagian pusar atau dikenal sebagai hernia umbilikalis. Untuk bayi, biasanya mereka mengalami hernia jenis eksternal ini, sehingga untuk penangannya bisa dilakukan dengan cepat, karena hernia jenis ini bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pendeteksian Hernia
Untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan dari penyakit hernia ini, kita harus bisa mendeteksi sejak dini. Caranya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan proses perabaan, serta pengamatan gejala yang biasanya muncul pada penderita hernia.
Untuk proses perabaan ini digunakan untuk mengetahui adanya tonjolan yang muncul seiring dengan terjadinya hernia eksternal. Sementara untuk hernia internal harus dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu, karena tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Untuk gejala yang biasanya muncul pada penderita penyakit hernia ada beberapa. Diantaranya adalah penderita akan mengalami susah makan, serta mengalami mual dan rasa ingin muntah yang hebat. Selain itu, suhu badan penderita akan meningkat dan mengalami demam. Jika gejala dan indikasi tersebut muncul, segeralah bawa ke petugas medis untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Rating: 100% based on 999998 ratings. 98 user reviews.
Author: Borneo08
Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar
0 comments:
Post a Comment