Waspadai Obesitas pada Anak-anak

Obesitas? Mendengar kata itu rasanya mulut kita serasa menggembung sendiri karena membayangkan sesuatu yang membengkak pada tubuh manusia. Obesitas merupakan suatu kelebihan berat badan karena terlalu menumpuknya lemak di dalam tubuh, sehingga bisa saja memicu datangnya penyakit.

Obesitas tak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga menimpa pada anak-anak yang memang notabene belum memahami sama sekali bahaya obesitas. Untuk mengetahui seseorang mengalami obesitas atau tidak, maka bisa diukur dengan cara melihat apakah seseorang dengan berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal, maka orang tersebut masuk dalam kategori obesitas.

Hati-hati dengan badan gemuk atau kegemukan. Tingkatan Obesitas sebagai masalah kesehatan saat ini, bisa digolongkan menjadi tiga kelompok. Apa saja kelompok obesitas tersebut?

Kelompok pertama adalah obesitas ringan yakni kelebihan berat badan berada pada 20 sampai dengan 40 persen.Kelompok kedua adalah obesitas sedang, yakni terjadinya kelebihan berat badan yang mencapai 41 sampai dengan 100 persen.Sementara kelompok ketiga adalah obesitas berat dimana kelebihan berat badan mencapai lebih besar 100 persen.

Bagi masyarakat modern yang serba instant dan cepat tanpa menguras tenaga, obesitas adalah ancaman tersendiri, karena berawal dari obesitas berbagai penyakit mematikan mudah hinggap. Maka sepantasnya, perhatian terhadap masalah ini tidaklah ditentukan dari banyak tidaknya lemak yang ditimbun, tetapi juga pada lokasi di mana lemak itu berada.

Lemak yang menyebar pada tubuh mengalami perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Jika perempuan mengidap obesitas, maka areal pinggul dan bokonglah yang akan menjadi pusat penyebaran sehingga kemudian perempuan demikian disebut dengan gambaran buah pir. Sementara pada laki-laki, obesitas kemudian bisa diketahui dengan area perut yang membuncit sehingga kaum laki-laki kemudian disebut dengan gambaran buah apel.

Nah, obesitas kemudian tak melulu diidap oleh orang dewasa, anak-anak pun kemudian banyak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Anak-anak sebagai generasi penerus, kesehatannya haruslah dirawat dengan teliti. Namun keberadaan makanan siap saji dan mainan elektronik menjadikan mereka seenaknya makan tanpa melakukan banyak pembakaran lemak lewat melakukan gerakan-gerakan.

Obesitas sekali lagi sangatlah berefek negatif untuk kesehatan anak-anak. Mereka, tentunya adalah sosok-sosok yang masih sangat lugu. Mereka sama sekali tak memahami kalau ada bahaya mengintai dari apa yang mereka makan dan apa yang mereka biasa lakukan. Maka tiak akan ke siapa-siapa lagi untuk meminta perhatian, selain kepada orang tua masing-masing. Para orang tualah yang mengetahui pola makan si anak, maka merekalah sang penjegal obesitas pada anak.

Obesitas adalah tanda terjadinya kelebihan berat badan karena banyaknya makanan yang menumpuk lalu menimbulkan virus berdatangan, tentunya memicu penyakit. Ada pun penyakit yang bisa saja muncul karena pengaruh obesitas adalah penyakit gula atau diabetes, darah tinggi, atau bahkan penyakit jantung yang bisa saja mematikan pengidapnya secara mendadak.

Sebagian orang tua menganggap bahwa penyakit-penyakit tersebut hanya hinggap pada orang dewasa, padahal kini juga bisa menjangkiti anak-anak. Timbunan lemak juga bisa mengancam anak-anak mengidap kolesterol. Bahkan, mereka yang kelebihan berat badan bisa saja mengalami gangguan pada pernapasan.

Efek lain dari obesitas adalah pertumbuhan anak akan terganggu karena organ-organ yang seharusnya tumbuh menjadi terhalang. Belum lagi efek psikis semisal diejek teman. Berangkat dari banyaknya penyakit yang mengancam anak karena mengidap obesitas, selayaknya para orangtua mengetahui apa sebenarnya yang menyebabkan anak-anak mengidap obesitas.

Berikut ini ada beberapa penyebab yang bisa membuat anak-anak mengalami obesitas. Apa saja penyebab obesitas pada anak?

Penyebab pertama adalah, faktor genetik. Faktor ini merupakan faktor yang sangat sulit dihindari karena berasal dari keturunan. Kondisi ayah dan ibu yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, pada akhirnya bisa memicu sang anak pun demikian.Faktor kedua yang menyebebkan obesitas adalah, keberadaan trend menu dari makanan cepat saji serta ragam snack kemasan. Makan cepat saji yang dijajakan restaurant yang menjamur adalah kesukaan anak-anak jaman sekarang. Padahal makanan seperti ini sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan obesitas karena mengandung banyak lemak dan juga gula. Maka tak heran jika makanan cepat saji disebut juga dengan makanan sampah atau junk food karena hanya akan mengendap dalam badan hingga muncullah obesitas.

Faktor ketiga adalah, minuman ringan. Setali tiga uang dengan makanan cepat saji, minuman ringan atau yang biasa disebut softdrink ternyata juga memilik kadar gula yang sangat tinggi dan mengancam berat badan yang berlebih sehingga menyebabkan obesitas. Rasa segar dan enak, apalagi dilihat dari iklan idola kesayangan, maka anak-anak akan mudah melahapnya.Faktor keempat adalah, kurang berolahraga. Semakin banyak makanan yang masuk ke perut anak tanpa diimbangi gerak fisik yang sesuai tentu menjadik anak-anak gemuk atau bisa jadi mengalami obesitas. Pada jaman dahulu anak-anak masih bermain dengan mengeluarkan energi banyak, semisal petak umpet, balap lari, dan lain-lain. Namun semua itu kemudian hilang dan anak-anak kini menemukan dunia permainan baru mereka yang bisa dilakukan sambil duduk bahkan sambil makan. Internet dan video games adalah salah satu permaian anak-anak sekarang.

Obesitas sangat mengerikan, bukan? Nah, maka dari itu, perlu langkah cepat guna mengantispasi terjadinya obesitas pada anak Anda. Banyak para orang tua menyarankan anak-anaknya melakukan diet ketat untuk mengurangi berat badan si anak. Mereka tidak menyadari kalau semua itu bisa saja menganggu masa pertumbuhannya. Sehingga, bukan obesitas yang hilang, melainkan penyakit lain yang berdatangan.


Ada beberapa langkah yang harus dilakukan para orangtua agar terhindar dari anak yang mengidap obesitas. Ini penting karena demi kesehatan anak kita sendiri. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Kontrol Asupan Makanan. Orangtua harus bisa menjadi perawat dan pengawas bagi asupan gizi anak-anaknya. Usahakan sang anak mengurangi konsumsi masakan cepat saji, snack kemasan, dan minuman ringan. Ganti dengan menu semisal buah-buahan dan sayuran.Bekal Sarapan. Keberadaan makanan di sekolah tidak semuanya baik dan higienis. Maka orang tua sudah selayaknya mempersiapkan sarapan untuk anaknya. Selain berguna membeirkan energi selama dia beraktivitas nanti, sarapan dari rumah juga merupakan cara orangtua mengontrol makanan sang anak agar tidak mengalami obesitas.Non Gorengan. Jika selama ini sang anak suka makanan dalam bentuk gorengan, maka usahakan orangtua mulai menyajikan makanan yang dikukus atau direbus karena dinilai baik bagi kesehatan dan tidak akan menyebabkan obesitas karena lemak dari minyak telah tiada.Olahraga. Olahraga sangat diperlukan guna menghindari obesitas. Olahraga juga bisa menjadi pengalih anak yang seringkali berlama-lama di depan komputer. Olahraga tidak harus berat, melainkan yang ringan-ringan saja. Semisal diajak ke taman, atau bahkan juga ke mall, asal jangan sambil mengemil minuman ringan kembali.

Nah, begitulah wawasan seputar obesitas yang perlu diwaspadai. Anak gemuk memang terlihat lucu dan menggemaskan, namun jika tidak dikontrol bisa membuat kita sedih jika mereka sakit.

Title Post: Waspadai Obesitas pada Anak-anak
Rating: 100% based on 999998 ratings. 98 user reviews.
Author: Borneo08

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...