Mengungkap Kanker Kandung Kemih

Dinding kandung kemih terdiri atas sel transisional dan sel skuamosa. Kanker kandung kemih sebagian besar berasal dari pertumbuhan sel transisional pelapis dinding kandung kemih yang tak terkendali. Sedangkan sebagian kecil kanker kandung kemih akibat karsinoma sel skuamosa di dinding kandung kemih. 


Hingga saat ini, penyebab pasti dari kanker kandung kemih belum dapat diketahui. Meskipun demikian, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kanker kandung kemih mempunyai beberapa "incaran" korban yang berisiko lebih besar terkena penyakit tersebut, yaitu:

Pertambahan usia. Misalnya manula dan lansia. Kanker kandung kemih akan berpotensi lebih besar terjadi pada seseorang yang berusia lanjut dibandingkan seseorang yang berusia lebih muda. Perokok. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa merokok adalah faktor risiko utama dari kanker kandung kemih.Lingkungan pekerjaan. Ada sejumlah pekerjaan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Hal ini disebabkan karena lingkungan pekerjaannya banyak mengandung bahan-bahan karsinogenik atau penyebab kanker. Pekerjaan yang mengandung risiko ini misalnya pekerja di industri karet, industri bahan kimia, maupun industri kulit.Infeksi. Sejumlah kanker kandung kemih disebabkan oleh infeksi parasit atau disebut juga skistosomiasis.Ras. Menurut riset, orang yang berkulit putih memiliki resiko dua kali lebih besar mengidap kanker kandung kemih, dibandingkan orang-orang berkulit gelap. Resiko terkecil terdapat pada orang di daerah Asia.Jenis kelamin. Pria memiliki risiko dua kali lebih besar mengidap kanker kandung kemih dibandingkan wanita.Riwayat keluarga. Anggota keluarga yang pernah mengidap kanker kandung kemih, merupakan sebuah potensi faktro risiko bagi anggota keluarga yang lain untuk mengidap kanker ini.

Secara umum, kanker kandung kemih mempunyai beberapa gejala, di antaranya adanya darah dalam air seni, hal ini disebut dengan hematuria. Gejala yang lainnya adalah munculnya rasa terbakar atau rasa nyeri ketika seorang penderita sedang kencing. Munculnya desakan untuk kencing dalam selang waktu yang cukup singkat juga merupakan gejala awal dari kanker kandung kemih.


Perlu diketahui, bahwa gejala kanker kandung kemih, mirip dengan gejala infeksi kandung kemih. Dan dua penyakit ini bisa terjadi dalam waktu yang relative bersamaan. Ketika pengobatan infeksi kandung kemih dilakukan, namun rasa nyeri dalam kandung kemih masih belum hilang, maka patut dicurigai bahwa penyakit yang ada di dalam kandung kemih adalah kanker kandung kemih.


Kanker kandung kemih dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan air seni yang menunjukkan adanya darah dan juga sel-sel kanker. Diagnosa yang lain adalah dengan menggunakan sistografi atau urografi intravena.


Alat tersebut mampu menunjukkan adanya ketidakteraturan pada garis luar dinding kandung kemih. Selain itu juga perlu dilakukan USG, CT scan atau MRI yang memperlihatkan adanya kelainan dalam kandung kemih.


Uji terakhir adalah sistoskopi. Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung, sekaligus mengambil contoh jaringan di dalam kandung kemih untuk pemeriksaan laboratorium secara mikroskopik.


Apabila kanker kandung kemih hanya terbatas pada kandung kemih atau hanya berada di lapisan otot paling atas, kanker tersebut bisa diangkat seluruhnya dengan sistoskopi. Sayangnya, pengangkatan seringkali membentuk kanker baru di tempat yang sama dalam selang waktu tertentu.


Karena itu perlu diberikan kemoterapi, yaitu pemberian obat antikanker ke dalam kandung kemih, setelah sel-sel kanker diangkat seluruhnya. Bisa juga dilakukan penyinaran untuk membunuh sel-sel kanker.


Apabila kanker yang tumbuh telah menembus dinding kandung kemih, maka sel-sel kanker tersebut tidak akan mampu diangkat oleh sistoskopi semata. Yang harus dilakukan adalah pengangkatan sebagian atau seluruh kandung kemih.


Hal ini disebut dengan sistektomi. Jika kandung kemih terpaksa diangkat seluruhnya, maka penderita kanker harus dipasangi sebuah alat untuk membuang air kemih. Alat tersebut dipasangkan secara internal dalam dinding usus dan juga bisa dipasang secara eksternal, dengan memberikan lubang pada dinding perut.


Pemasangan alat tersebut tentu sangat mengganggu aktivitas penderita kanker kandung kemih. Karena itu sangatlah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan, dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang alami dan menyehatkan.


Kanker kandung kemih adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya. Walaupun jarang terjadi dan hanya diderita oleh orang yang berusia di atas 30 tahun, penyakit kanker kandung kemih harus diwaspadai. Berdasarkan penelitian yang dikeluarkan oleh Cancer Prevention Research, jurnal American Association for Cancer Research, disebutkan bahwa untuk meminimalisir dan mencegah kenker kandung kemih, dapat dicegah dengan selenium (mieral yang terdapat dalam padi-padian, kacang, dan daging). 


Ilmuwan-ilmuwan dari Dartmouth Medical School membuat perbandingan tingkat selenium pada 767 orang baru terdiagnosis terkena kanker kandung kemih dengan 1.108 orang yang berasal dari masyarakat umum. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara selenium dan kanker kandung kemih pada kalangan wanita, sebagian para perokok, dan orang-orang yang positif mempunyai kenker kandung kemih p53. 


Dari semua orang yang diteliti, tidak ada hubungan berbalik antara selenium dan kanker kandung kemih, tetapi wanita (34%) dan perokok sedang (39%). Sementara itu, orang-orang yang positif terjangkit kanker p53 (43%) mempunyai pengurangan signifikan tingkat kanker kandung kemih dengan angka selenium yang lebih tinggi. 


Menurut salah seorang ilmuwan, terdapat jalur berbeda yang dipakai oleh kanker kandung kemih untuk berkebang biak serta diprediksi bahwa satu jalur utamanya melibatkan perubahan di gen p53. Kanker kandung kemih yang berakar dari perubahan tadi mempunyai hubungan dengan penyakit yang lebih maju. Walaupun studi lainnya sudah menjelaskan kaitan serupa di kalangan perempuan, studi tadi merupakan salah satu studi pertama yang menunjukkan kaitan antara selenium dan kanker kandung kemih positif p53. 


Pada akhirnya, jika terbukti selenium mampu mencegah kehadiran tertentu pada individu, misalnya wanita, dari kanker kadung kemih yang berkembang atau mencegah jenis tumor tertentu, perubahan seperti itu lewat jalur p53, berkembang. Itu artinya menimbulkan hubungan tentang bagaimana tumor bisa dicegah di masa yang akan datang serta memiliki potensi menuju pada uapya kemopreventif. 


Bagi Anda penggemar keju, hati-hatilah karena mengkonsumsi keju lebih dari 50 gram dalam satu hari dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Itulah pernyataan dari sebuah studi tentang kanker kandung kemih. Para peneliti dari Belgia dan Belanda mengungkapkan bahwa risiko ini meningkat 50% lebih tinggi untuk orang-orang yang makan 53 gram keju dalam satu hari (sama dengan sebatang cokelat kecil). 


Mengonsumsi keju kurang dari 50 gram dalam satu hari tidaklah terlalu berbahaya. Selain itu, para peneliti juga mengatakan bahwa mengonsumsi minyak olive rutin setiap hari dapat meminimalisir terkena kanker. Untuk keperluan studinya lebih lanjut, para peneliti pun mengungkap bagaimana makanan sehari-hari mempengaruhi peluang terkena kanker kandung kemih. 


Peliculas Online

Title Post: Mengungkap Kanker Kandung Kemih
Rating: 100% based on 999998 ratings. 98 user reviews.
Author: Borneo08

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...