Parkinson: Penyakit pada Sistem Koordinasi

Jika Anda kesulitan mengancingkan baju dan mengikat tali sepatu, padahal sebelumnya tidak begitu, hati-hatilah! Atau jika Anda sering mengalami gejala tremor (gemetar) tangan dan kaki ketika sedang beristirahat, besar kemungkinan bahaya besar menanti. Yaitu Parkinson, penyakit pada sistem koordinasi, khususnya sistem saraf.

Motorik Halus

Pada manusia, terdapat sistem yang mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar bekerja serasi dan sesuai dengan fungsinya. Sistem tersebut dinamakan sistem koordinasi yang terbagi atas dua, yaitu sistem saraf dan hormon. Untuk penyakit Parkinson, umumnya memiliki gejala awal yang menyerang kemampuan motorik halus penderita.

Kemampuan ini diatur oleh sistem saraf pusat (otak). Ketika seseorang terkena Parkinson, ada gangguan serius pada neurotransmiter (penghantar rangsangan pada otak) yaitu dopamin. Jumlah dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit. hal ini mengakibatkan gerakan tubuh tidak luwes karena otot-otot menjadi kaku.

Penderita Parkinson akan mengalami kesulitan mengontrol gerak tubuhnya, terutama pada otot di tangan, kaki dan wajah. Akibatnya, aktivitas sehari-hari penderita menjadi terganggu. Untuk aktivitas seperti berjalan saja, harus dilakukan dengan susah payah.

Postur tubuh pun cenderung bungkuk, baik ketika duduk atau pun berdiri. Ekspresi penderita juga tidak ekspresif karena kekakuan otot pada wajah. Dan akibat kejiwaannya, penderita Parkison rentan mengalami depresi karena merasa tidak berdaya dan tidak berguna.

Penyebab yang Masih Misteri

Walaupun sebagian ahli kedokteran meyakini penyakit Parkinson cenderung diturunkan, tapi faktor penyebabnya bukanlah genetik. Seseorang yang menderita Parkinson, tidak selalu dikarenakan orang tuanya juga mengalami hal sama. Hingga sekarang, belum ditemukan bukti-bukti medis yang dapat menyimpulkan penyebab utama Parkinson secara meyakinkan.

Pada beberapa kasus, penyebab Parkinson memang dapat ditentukan dengan pasti. Seperti karena komplikasi serius dari virus yang menyebabkan peradangan otak, ataupun efek samping dari obat-obatan atau racun yang menghalangi kerja dopamin seperti pada obat anti psikosa atau schizophrenia. Hanya saja, itu semua bersifat kasuistik. Penyebab secara umum dari Parkinson masih misteri.

Mengobati, Tapi Tidak Menyembuhkan

Untuk mengobati penyakit Parkinson, ada beberapa terapi yang biasa dilakukan. Yaitu terapi obat-obatan yang menggunakan Levodopa (L-dopa), Inhibitor dopa dekarboksilasi, Bromokriptin, Antikolinergik, Antihistamin, Amantadin, dan Selegiline.

Selain terapi obatan-obatan, terapi fisik, suara dan gen juga mulai digunakan mengobati penyakit yang banyak diderita manusia di atas usia 40 tahun ini. Bahkan, metode pencangkokan saraf pun mulai ditempuh.

Tapi, semua metode terapi tersebut hanya bersifat mengobati gejala ringan dari Parkinson dan menghambat perkembangannya. Jadi, bukan untuk menghilangkan gejala atau menyembuhkan penyakit. Hingga sekarang, Parkinson masih merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkkan.

Peliculas Online

Title Post: Parkinson: Penyakit pada Sistem Koordinasi
Rating: 100% based on 999998 ratings. 98 user reviews.
Author: Borneo08

Terimakasih sudah berkunjung di blog ini, Jika ada kritik dan saran silahkan tinggalkan komentar

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...